Pak Karim, Pak Fendi—serta dua orang anak buahnya, keluar—meninggalkan rumah satu lantai tempat penyekapan salah satu anak Malaka Hutama. “Rekamannya sudah cukup, kan??” tanya Pak Fendi, pada Pak Karim. Pak Karim menganggukkan kepala. Ia yakin, sudah cukup merekam apa yang mereka butuhkan—untuk bisa membersihkan nama seseorang. Kasusnya sudah terlalu lama, dan tidak mungkin dibuka kembali. Terlebih, orang yang difitnah mentah-mentah—juga sudah meninggal. Meskipun begitu, ia berharap, rekaman yang ia buat—bisa membantu membersihkan nama baik wanita tersebut. Sementara itu, di dalam rumah lantai satu yang baru saja ditinggalkan Pak Fendi, dan Pak Karim, seorang pria sedang membantu seorang wanita yang sudah menjadi majikannya beberapa tahun terakhir--untuk berdiri. “Dia tidak mau membantu