Janu berkali-kali menoleh ke arah pintu masuk. mencari sosok yang katanya sudah akan sampai—dari beberapa menit yang lalu. Menghembuskan nafas pelan, kala sepasang netra tajam pria itu masih belum menemukan sosok yang dicarinya. Janu kembali mengalihkan tatapan. Tersenyum… menanggapi perbincangan teman satu mejanya. Mengalihkan tatapan ke atas pelaminan, Janu mendengus kesal—pada sepasang mempelai yang terlihat sedang tersenyum lebar, sembari menyalami para tamu. Bisa-bisanya mereka menempatkannya pada meja yang berbeda, dengan meja keluarga Hutama. Meski begitu, dua detik berikutnya… pria itu tersenyum lebar. Bahagia, melihat kedua sahabatnya akhirnya mengikat janji suci pernikahan. Apalagi, saat ia melihat Gea dengan senyum yang mengembang di wajah cantik wanita itu, Janu merasakan kel