Daffin berhenti di depan pintu ruang laborat yang terbuka. Posisinya sendiri ada di tengah jalan. Dia masih menatap ke ruangan itu dimana para laboran sedang bicara dan bercanda, ramai. Semua wajah mereka terlihat olehnya. Dia tentu hafal dengan pekerja laboran di sana, juga namanya. Dia menggulir bola mata, mencari keberadaan Joy. Mungkin saja wanita itu ada di ruangan hanya saja dia tidak mengetahui posisinya saat ini. Namun Joy tak ada di sana. Di saat bersamaan, Anita menoleh ke belakang secara tak sengaja. Tatapannya kemudian bertemu dengan Daffin, membuatnya tersentak. "Pagi, Dok. Apa ada pekerjaan untuk kami sepagi ini?" Daffin ikut tersentak. Tak menyangka saja ada petugas laboran yang menangkap basah dirinya sedang menatap ke sana. Dengan canggung dan menekan rasa itu sejauh m