Daffin melebarkan mata dengan aksi Joy yang sangat membahayakan diri. Apakah wanita ini ingin melukai diri sendiri atau bagaimana? Dia benar-benar tidak tahu apa isi kepalanya Joy. "Kamu mau masuk atau keluar?" "Keluar," jawab Joy lantang dengan tatapan menantang. Dia masih ingat apa yang diucapkan Daffin padanya kemarin. Ucapannya itu masih menyisakan memar di hati sampai detik ini. "Sudah terlambat." Daffin terlihat jengah. Harusnya bila ingin keluar, seharusnya sejak tadi nggak usah masuk bila nggak ingin masuk. Joy melangkah mundur meski ragu apakah dia bisa keluar dari lift atau akan tergencet di tengah lift dengan memejamkan mata, pasrah. Ck! Daffin yang melihat itu tentu tak bisa tinggal diam dengan mengabaikan, meski hatinya bertentangan. Joy sudah berulang kali membuatnya