Eps. 15 Pria Es

1212 Kata

Daffin meski tak melihat Joy dari depan dan hanya melihat punggungnya saja bisa tahu langsung bila itu adalah dia. Dia berhenti di seberang apotek, mengawasi. Apa yang dibeli terlihat jelas oleh sepasang iris cokelat gelapnya. "Kenapa dia membeli obat anak? Siapa yang dia belikan? Mungkinkah dia membantu salah satu pasien di rumah sakit ini? Baik sekali dia mau membantu," lontarnya dari balik bibir merah cerinya. Joy berbalik setelah selesai membeli apa yang dibutuhkan. Wajahnya terlihat masih tegang bercampur cemas memikirkan bagaimana kondisi Levin di rumah sana. Seandainya saja jaraknya dekat, dia akan tempuh itu. Sayang, jaraknya jauh. Langkahnya terhenti kala menatap sosok yang berdiri menjulang tinggi di hadapannya. Sosok yang selama ini membuatnya kesal dan terus membuatnya kesal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN