71-72

3054 Kata

POV Neni Aku memijit-mijit kening sambil menatap sekeliling ruangan berwalpaper bunga-bunga, sama sekali tak asing dengan ruangan ini. Aku beranjak bangun saat melihat dokter Adriansyah berdiri di ambang pintu membawa wadah kecil. "Akhirnya kamu siuman juga, Mbak." "Siapa yang mengantarku ke sini, Al?" "Lelaki penuh tato." Itu berarti Tara. Aku bergidik teringat perbuatannya tadi. Dokter Aldrian mendekat, diulurkannya wadah kecil yang membuatku langsung membeliak tak percaya. "Maksudmu apa?" "Ini kan yang sering kamu lakukan pada perempuan-perempuan jadi kamu gak perlu menanyakannya padaku." "Al, jangan mengajakku bercanda." "Ke kamar mandi sekarang." Ia mengulurkan wadah serta benda pipih panjang yang ia rogoh dari jas putihnya. Aku menggeleng berkali-kali. "Apa kamu pikir aku h

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN