Mazida pulang kantor dengan wajah lesu. Ia lelah lahir batin. Harus bertengkar dengan Bagas, lalu berbaikan. Selalu seperti itu. Begitu sepeda motor masuk pelataran kontrakan, sudah ada Range Rover terparkir di depan kontrakan Altha. Pria itu tengah mengelap mobil tersebut. Altha tersenyum menyambut kedatangannya. Mazida memarkirkan sepeda motornya di teras. Ia lalu melepaskan aksesoris yang melekat seperti helm, masker, kacamata, dan sarung tangan. Wanita itu berjalan pelan mendekati Altha. “Ganti lagi mobilnya?” Mazida menepuk pelan mobil berwarna hitam tersebut. Pria yang memakai kaus pres bodi tersebut mengangguk. “Majikan saya mah sultan. Jadi, tiap hari mobilnya ganti.” Altha memang raja bohong sekarang. Mobil sendiri, ia bilang mobil majikan. “Bohong kayak gini jangan ditiru ya

