“Hey, apa-apaan ini!” pekik Mazida sambil berusaha melepaskan tangannya. Namun, cekalan Altha sangat kuat. Altha tidak peduli. Ia tetap menggandeng Mazida, naik ke panggung MC. Pria itu berbisik sebentar pada MC tersebut sampai mikrofon diberikan padanya. “Lepas! Apa-apaan ini!” bentak Mazida. Ia terus berusaha melepaskan diri. “Selamat malam. Saya minta atensinya sebentar. Sebelumnya, saya ucapkan selamat menempuh hidup baru untuk pengantin. Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah. Saya berdiri di sini karena sebelumnya sudah izin dengan pemilik acara. Terima kasih dan maaf kalau mengganggu waktunya sebentar.” “Kumohon lepas. Jangan membuatku malu.” Mata Mazida berkaca-kaca. Ia melihat semua perhatian tertuju padanya. Altha tersenyum teduh. Ia tidak peduli dengan p

