Mazida pulang ke mes dengan mengendarai ojek pangkalan sebab tidak sempat memesan ojek online. Begitu tiba, ia langsung mengempaskan diri di kasur. Beruntung Anisa tidak ada di luar hingga ia bisa langsung masuk tanpa interogasi. “Gue lelah. Rasanya pengen pergi. Tapi ke mana lagi? Kabur ke mana pun tetep saja ada masalah. Dan masalah yang paling suka menghinggapi gue adalah masalah lakik.” Mazida tengkurap, terpejam. Jika dipikir, kesalahan Altha memang tidak fatal. Ia sudah mendengar penjelasan dari berbagai pihak termasuk Bela. Altha ada di posisi sulit dan Mazida paham itu. Nama Altha juga masih menguasai seluruh hati. Sejauh pergi, pria itu tetap menempati posisi tertinggi. Sekuat menghindar, pesona sang mantan suami tetap mengiringi. Hanya saja, Mazida masih sedikit trauma denga

