Tabrakkan

1081 Kata

“Maksud Mama apa?” tanya Anggun bingung. “Barusan Pak Tito bilang agar pernikahanmu dilakukan segera. Karena ada yang sudah nggak tahan pengen segera nikah.” Wulan menjelaskan. “Tunggu. Siapa yang pengen segera nikah?” Altha ikut penasaran. Prastyo menepuk pelan pundak Altha. “Kamu. Kata papamu.” Altha menatap sang ayah tajam. “Pa ....” “Papa sudah menjelaskan semuanya pada orang tua Anggun. Semua sudah sesuai yang kamu inginkan.” Tito tersenyum penuh arti. “Om, Tante, bukan seperti itu. Saya barusan malah–“ “Barusan ngobrol sama Anggun hal yang sama, kan? Kalian habis pergi berdua pasti untuk membahas pernikahan. Kok ya waktunya bertepatan sama Pak Tito datang. Semesta merestui kalian,” ujar Wulan bersemangat. “Tante, saya dan Anggun memutuskan–“ “Ya, Papa paham. Sudahlah, nggak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN