Memaafkanku Sepenuhnya?

1236 Kata

Mazida terus bergerak melepaskan diri. Namun, usahanya sia-sia. Ia lantas dimasukkan ke kursi tengah. Orang yang membekapnya ikut masuk. Lantas, mobil itu melaju. Orang yang membekap Mazida ada di belakang tubuhnya. Begitu mobil melaju, bekapan di mulut Mazida pun terlepas. “Siapa kalian! Lepasin sa–“ Suara Mazida terputus saat melihat ke belakang sekaligus melihat siapa yang tadi membekap. Altha. Mazida membalik badan, kembali membelakangi. “Zi, ini aku. Kita perlu bicara. Ada banyak yang harus kusampaikan ke kamu. Tapi kamu sangat sulit ditemui. Jadi, ini satu-satunya cara. Maaf.” Lidah Mazida kelu. Tubuhnya mendadak kaku. Bahunya naik-turun menahan benci juga haru. Karena Mazida tidak bereaksi, Altha memeluknya dari belakang. “Lepas!” Mazida sudah berusaha melepaskan diri, teta

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN