Menemani Saya

1360 Kata

“Lo sudah bilang mau ngajak dia kencan saat akhir pekan besok?” tanya Arman. “Belum. Nanti saja sekalian jalan. Sekarang kencan, nanti kencan lagi. Double. Ya sudah, gue turun. Keburu Mazida datang. Titip mobil gue, anggap kayak anak sendiri. Awas kalo sampe lo rusak!” ancam Altha. “Iya-iya! Bawel amat lo kayak nenek-nenek!” Altha pun turun. “Helm lo, Panjul!” teriak Arman dari jendela mobil. Altha kembali dan mengambil helm. Helm itu juga baru dibelinya saat di perjalanan tadi. Memang sudah terniat pria itu. Ia melakukannya dengan totalitas dan persiapan matang. “Tha, lo nggak lupa cara bawa motor, kan? Lo kan selalu bawa mobil. Ya kali bini lo yang harus bonceng.” “Enggaklah. Tapi ide lo masuk juga. Gue yang dibonceng, kalau ada lubang atau polisi tidur bisa tiba-tiba meluk.” “S

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN