Mazida sejenak mengabaikan pesan random tersebut. Ia sekarang harus fokus menyelesaikan pekerjaan. Kemungkinan nanti ia dan timnya akan ditancapkan di acara ini sampai malam. Akan ada dua pergantian mekap. Satunya untuk pagi akad nikah. Satu untuk resepsi, acaranya sore sampai malam dengan nuansa dan sentuhan sedikit berbeda. Karena kesibukan, Mazida sedikit teralihkan dari Altha. Wanita itu tetap profesional meskipun mentalnya baru saja dihajar habis-habisan oleh keadaan. Ia tidak boleh mencampur urusan pribadinya yang semrawut dengan urusan pekerjaan yang saat ini tengah menuntut. Meskipun sibuk, Mazida tidak meninggalkan kewajiban beribadah. Saat waktunya salat, ia selalu mengutamakannya. Setelah temu pengantin, Anisa pulang. Tinggallah Mazida beserta timnya saja. “Zi, makanlah dul

