Boleh Masuk?

1452 Kata

Dipta berdecak. “Bercanda. Kamu juga harus datang, Dip. Kalau perlu jadi fotografernya sekalian,” lanjut Altha sambil tersenyum. Akan sangat puas jika fotografernya adik tirinya sang istri ini. Dipta pasti akan terlihat sangat mengenaskan. “Wani piro?” “Gratislah. Kakak tiri lo yang resepsi, tega lo mematok harga?” Dipta melengos sebal. “Insyaallah kami semua akan datang. Alhamdulillah. Semua akhirnya terselesaikan dengan baik. Saya ikut bahagia kalau akhirnya anak dan ibu ini bisa akur. Mazida, kamu boleh menganggap saya ayahmu,” tutur Jauhar. Mazida tersenyum, mengangguk. Ia berpikir, ibunya tidak salah memilih suami pengganti ayahnya. “Nggak ada hari paling membahagiakan selain hari ini. Alhamdulillah, Ya Allah. Akhirnya bisa menyentuh dan memeluk putriku ini dengan tangan langs

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN