“Pertama, gue khawatir sama orang tua gue. Mereka sama orang tua Anggun bersahabat, gue nggak bisa membayangkan reaksi mereka saat gue bilang membatalkan lamaran karena sudah menikahi gadis lain. Lalu yang kedua Mazida. Kira-kira akan seperti apa tanggapan dia. Gue takut dia menjauh dari gue dan gue belum siap untuk itu,” jawab Altha dengan mimik wajah resah. “Hidup lo itu ngenes-ngenes enak. Sekian lama jomlo demi membangun karier, sekalinya jatuh cinta kondisinya rumit. Sabar, ye. Tapi tentang status hubungan lo, nanti atau sekarang, semuanya akan terbongkar. Persiapkan diri dari sekarang.” Arman menepuk pelan pundak sahabatnya. “Ya. Lo benar.” Altha bangkit, lalu berjalan menuju kasir untuk membayar sekalian memesan makanan untuk Mazida. Pria itu kembali duduk bersama Arman. “Gue ki

