Masih Takut

1043 Kata

“Zi, aku–“ “Bahagia banget kayaknya pagi-pagi udah berduaan sama wanita lain.” Mazida memotong ucapan Bagas. Ucapannya bernada rendah dan diselingi senyum. Tanpa banyak kata, Bagas menggandeng telapak tangan Mazida, membawanya masuk kantor. “Bisa nggak jangan berpikiran buruk?” desis Bagas. “Dih, siapa yang berpikiran buruk? Fakta, kan? Aku nggak marah, kok. Kan ini bagian dari kerja. Itu kata Mas Bagas semalam. Aku mencoba ngerti.” Mazida terus tersenyum, tetapi sebenarnya hatinya dipenuhi asap cemburu. Wanita itu menggandeng lengan Bagas saat dilihat dari pantulan kaca, ia melihat Risa berjalan di belakangnya. Mazida sengaja melakukan itu untuk mempertegas kalau Bagas miliknya, dan setelah yang semalam, mereka baik-baik saja. Sekalian agar Risa cemburu. Benar saja, Risa terlihat ge

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN