“Iya. Sekarang gimana ini, Tha? Bantuin gue. Mereka mengolok-olok katanya kami nggak profesional.” Salsa mulai panik. Altha berdecak. “Dari awal gue sudah memperingatkan, tapi Kakak ngeyel. Dari awal gue sudah khawatir. Ini proyek besar, tapi kesannya Kakak menggampangkan.” “Iya, maaf. Ini semua salah gue. Tapi bantuin.” “Sekarang Kak Salsa bilang kendalanya apa sampai nggak memenuhi target? Karena kalau proyek itu sampai gagal, perusahaan gue juga ikut kena. Karena gue yang rekomendasikan perusahaan Kakak sama mereka.” Salsa pun menjelaskan semuanya. Altha menyimak dengan serius. Ia lalu memberi saran, masukan, dan bantuan pada saudara sepupunya ini. Keduanya berdiskusi serius dan begitu tegang. “Makasih banyak atas bantuannya, Tha. Sumpah gue beneran bingung banget. Soalnya baru kal

