Mau Ya?

1063 Kata

“Hah? Maksudnya apa? Mas ngomong apa?” Mazida yang masih fokus pada ponsel, tidak terlalu mendengarkan bisikan Altha. Pria itu hanya tersenyum. “Ah, nggak apa-apa. Pokoknya kamu harus bahagia. Kita nikmati saja hari ini. Hari ini, hari untuk Mazida sepenuhnya sebagai penebus beberapa hari yang aku lewatkan bersamamu.” Mazida membalas senyum sang suami. Ia benar-benar tidak mempunyai firasat apa pun. Dalam benak, ia hanya merasa bahagia. Wanita itu menyatukan telapak tangan Altha dan miliknya, yang diarahkan ke atas dengan latar langit cerah, lalu mengabadikannya dalam foto. “Dibuat wallpaper bagus nih,” ujar Mazida girang. “Punyaku juga, tolong sekalian di-setting begitu.” “Oke.” Ponsel Altha sudah biasa dibuka Mazida. Tidak ada lagi rahasia atau sekat apa pun di antara mereka. Hanya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN