“Bergerak bagaimana?” tanya perawat. “Jarinya. Tadi sedikit bergerak. Ayo lihat, Sus. Periksa dia.” Altha berbicara heboh. “Jarinya saja atau tangannya juga?” “Jarinya saja.” “Pak, itu gerak refleks tubuhnya, bukan berarti siuman.” “Setidaknya lihat dan periksa dia, Sus. Saya akan memberitahu anaknya.” Altha berlari keluar ruangan, mencari Mazida. “Zi, jari ayahmu gerak!” “Sedikit apa banyak?” “Sedikit.” Mazida mengembuskan napas panjang. “Sudah sering saya lihat. Bahkan kemarin ayah mengeluarkan air mata saat saya ajak bicara. Tapi kondisinya masih tetap sama sampai sekarang.” “Mungkin kali ini beda. Ayo kita lihat.” Mazida bangkit, lalu ikut masuk. Di sana, sudah ada perawat yang memeriksa. “Bagaimana, Sus?” tanya Altha. Perawat itu menggeleng. “Kondisinya masih sama. Belum