Mazida memang terkejut, tetapi tidak terlalu syok mengingat Bagas beberapa kali pernah meminta melakukan dosa itu dengannya. Jadi, bukan tidak mungkin ia juga meminta hal yang sama pada orang lain, bukan? “Lu denger dari siapa? Valid nggak beritanya?” tanya Rini. “Validlah. Dari yang kemarin ikut ke IKN. Dia memergoki sendiri Bu Risa bertengkar sama Bagas. Beritanya sudah dari kemarin, tapi hebohnya baru hari ini. Zi, lu yang sabar ya. Pacar lu itu memang nggak bener.” Rini menggenggam telapak tangan Mazida yang termenung di tempat. “Lu oke?” Mazida menoleh, lalu mengangguk, meyakinkan Rini bahwa dirinya baik-baik saja. “Kami sudah lama putus kok. Jadi nggak masalah dia mau hamilin siapa.” “Syukurlah. Seenggaknya lo aman dari pria macam Bagas itu.” “Gue duluan, ya. Mau ke ruangan Bu

