Mumpung Masih Hidup

1215 Kata

“Apa?” Nada terkejut kental terdengar di suara Altha. “Kita akan segera nikah, Sayang. Mama sama Papa akhirnya setuju aku nikah sekarang meskipun belum lulus jadi spesialis.” Anggun berbicara secara menggebu-gebu. Sementara empat orang tua di sana tersenyum, mengiakan ucapan Anggun. “Daripada kelamaan tunangan, lebih baik dipercepat saja. Toh nggak akan ada masalah pendidikan sambil nikah. Bukankah lebih baik? Ada suami yang menemani dan mendukung.” Papanya Anggun ikut ambil suara. “Ya, papanya Anggun benar. Awalnya kami minta Anggun menikah setelah gelar spesialis didapat. Tapi setelah kami pikir-pikir, kami merasa menjadi penghambat kebahagiaan anak. Ya sudah, kami setuju saat Anggun minta pernikahan disegerakan,” sambung mamanya Anggun. “Ma, kenapa buka kartu, sih? Jangan bilang ak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN