Ada Buat Kamu

1246 Kata

“Tunggu di sana. Saya akan segera datang.” Altha langsung berjalan menuju pintu sambil membenahi kancing kemeja yang sempat dibuka Anggun. Dompet dan kunci masih aman di saku. “Abang mau ke mana?” pekik Anggun. “Ada urusan darurat. Aku pergi dulu. Kamu tidurlah di sini. Ini sudah malam.” “Aku ikut!” “Nggak usah! Ini masalah pekerjaan.” Tanpa memedulikan wajah Anggun yang tertekuk, Altha keluar apartemen dengan terburu-buru. Anggun yang masih ada di dalam, berteriak keras. “Dasar pria terlalu lugu! Bentar, lugu atau memang tidak bernaf*su? Jangan-jangan Bang Altha punya ketimpangan se*ks yang menyimpang? Jangan-jangan dia g*y?” Selama menjalin hubungan dari pacaran sampai tunangan, Brama sering menghindar ciuman bibir. Mereka hanya melakukan dua atau tiga kali. Brama beralasan tidak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN