46. Keegoisan

1578 Kata

Pagi kembali menjemput. Bintang membuka mata dan melihat bias wajah sang istri tepat di hadapannya. Disentuhnya pipi itu, menggumam pelan. 'Aku nggak pernah benci kamu, Elsa. Kupikir aku cuma nggak bisa jatuh cinta lagi. Jadi ... aku nggak mau membuatmu terperangkap lebih lama dalam pernikahan ini.' Bintang beranjak turun, lalu ke toilet untuk menyegarkan diri. Ditatapnya cermin, menemukan plaster kecil di pipinya. Semalam pipinya terluka karena ulah Elsa. Mungkin wanita itu merasa bersalah dan menyembuhkannya. Satu jam berikutnya, Keluarga Adira menikmati sarapan bersama. Kali ini, Elsa tak pongah lagi, ikut bergabung dengan keceriaan mereka. Bintang tetap tersenyum untuk menunjukkan pada ibundanya bahwa dia pun bahagia dengan pernikahan itu. "Kak Dhitya aja udah mau jadi bapak, Kak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN