Keputusan Akhir

1109 Kata

Gia cepat mengusap matanya, berusaha terlihat tegar. “Masuk aja, Yah.” Farid melangkah masuk, membawa secangkir teh hangat. Ia menaruhnya di meja kecil di dekat tempat tidur, lalu duduk di tepi ranjang. Wajahnya tampak tenang, tapi matanya menyimpan kekhawatiran. “Sayang,” ucapnya pelan, “Ayah tahu kamu kecewa… dan Ayah juga ikut sedih. Tapi satu hal yang ingin Ayah minta—jangan lagi kamu berurusan dengannya. Dengan Romy.” Gia menatap ayahnya lama. Kata-kata itu seperti pisau yang menusuk d**a, pelan tapi dalam. “Jangan berurusan lagi?” ulangnya, suaranya parau. “Ayah pikir aku masih mau mencari dia setelah semua ini?” Farid menggeleng lembut. “Ayah cuma nggak mau kamu terluka dua kali. Kadang perempuan baik sering berharap orang seperti itu berubah.” Gia menunduk, menggigit bibir ba

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN