Tertangkap Basah!

1695 Kata

Zio melangkah memasuki area kitchen restoran mewah miliknya. Suara dentingan panci dan wajan mereda ketika para chef menyadari kehadirannya—auranya berat, tegas, dan nyaris mengintimidasi. Ia menyapu ruangan dengan tatapan dingin. “Romy dan Asih di mana?” tanya Zio, suaranya serendah geraman. Seorang pegawai yang tengah memotong sayuran menelan ludah, lalu berkata gugup, “Pak… mereka di ruang loker.” Zio tidak berkata apa pun. Ia langsung berjalan, langkahnya mantap, bahunya tegang. Setiap pegawai otomatis memberi jalan, suasana kitchen mendadak mencekam. Sampai di depan pintu ruang loker, ia sempat berhenti. Suaranya terdengar jelas dari balik pintu yang sedikit terbuka. “Bu, ibu jangan buat masalah lagi, ya,” kata Romy, suaranya terdengar resah. “Jangan ngomel-ngomel lagi. Aku ga ma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN