Pandangan Lula berkabut kaget. Ucapan Gala yang terdengar serius menghadirkan denyut kekhawatiran dalam jiwanya. Selama beberapa saat Lula terjebak dalam rasa cemas. Namun, kecemasan itu mencair seiring senyuman Gala yang tersungging di bibir seksi pria itu. “Kamu benar. Mugkin sebentar lagi aku akan bosan dengannya,” tutur Gala lalu mengecup ringan bibir Lula. Lula bernapas lega. Senyuman bangga mengembang di wajah cantiknya. “Aku tahu itu.” Lula kemudian mengubah posisi duduknya. Wanita itu sengaja menaikan rok pensil hitamnya hingga mengekspos seluruh paha dan pakaian dalamnya. Tanpa ragu oleh peringatan Gala sebelumnya, Lula melangkah ke pangkuan Gala dan menempatkan kedua kaki Gala di antara kedua kakinya. Dengan gerakan agresif, Lula berusaha membuka kancing kemeja Gala satu per