Kedua mata Uva melebar melihat mobil mewah warna merah yang berhenti di sebelah tempat parkir rumah makan. Tatapannya menyipit, memerhatikan dengan jelas dua orang yang bisa dia lihat dari kaca mobil bagian depan. ‘Itu Caca?’ batin Uva bertanya. Lalu kedua mata membulat dengan satu tangan yang menutup mulut. Wajah terkejut jelas tercetak kala melihat Caca sahabatnya turun dari pintu samping kemudi mobil mewah di sana. “Uva!” di samping pintu mobil itu Caca memanggil dengan satu tangan yang melambai. Lalu melangkah lebar dengan sedikit berlari mendekati Uva yang tepat ada di depan pagar polsek. “Nggak lama nunggu, kan?” tanyanya begitu ada di depan Uva. Tak merespon pertanyaan itu, Uva justru fokus menatap mobil yang enggak asing di matanya. Dia sangat yakin jika pernah melihat mobil m