58. OBROLAN

1622 Kata

“Ayo masuk, Gas,” ajak Rani, mempersilakan. Dia membuka pintu ruang rawat Rafa lebar-lebar agar Bagas bisa masuk ke dalam ruangan. “Makasih, Ran,” ucap Bagas, berjalan masuk ke dalam ruangan. Rani menutup pintu di belakangnya, lalu mereka berdua berjalan mendekat ke arah ranjang pasien Rafa. “Rafa masih tidur, Gas,” kata Rani, memandang Rafa yang masih tertidur nyenyak di atas ranjang pasien yang ditempatinya. “Enggak apa-apa, Ran. Biarkan saja Rafa tidur. Kamu nggak perlu membangunkannya,” kata Bagas, menimpali. Rani mengangguk, mengerti. Bagas memperhatikan wajah Rafa yang tampak damai dalam tidurnya. Sudah lama dia tidak bertemu dengan Rafa dan sekarang Rafa sudah tumbuh besar dari yang terakhir kali diingat oleh Bagas. Rani berjalan ke arah kulkas kecil yang terletak di p

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN