"Hubungan kita udah berakhir. Dan lo juga udah milih perempuan lain. Kenapa lo masih gangguin gue?" Aku menahan wajahnya dengan sekuat tenaga, ketika Argan hendak menyerang wajahku dengan mulutnya.
"Kami sudah bercerai. Apa susahnya kamu kembali padaku!" Dia menarik tanganku ke atas dan berhasil menciumku. Namun aku menutup rapat bibir ini. Aku sungguh tidak rela dia menjelajah masuk ke dalamnya. Aku sudah memilih Pian. Itu artinya hanya Pian yang aku ijinkan untuk menciumku.
"Kamu telah membuat Pian tergila gila, dan itu artinya kamu telah dengan sengaja membuat hubungan kami menjadi berantakan." Dia terus mendesak masuk ingin menguasai mulutku. Hingga aku sesak, dan akhirnya membuka mulut karena ia membuat hidungku tidak bernapas. Dia pun menciumku dalam dengan airmata ini yang luruh
