Udara Bali malam itu menari pelan bersama bisikan ombak dan desir dedaunan yang menggigil manja diterpa angin laut. Resort tempat Shila dan Arga menginap berdiri megah di pinggir pantai, dikelilingi cahaya temaram dan aroma melati yang seolah menyatu dengan bulan separuh yang menggantung malu-malu di langit. Di dalam kamar berhiaskan nuansa putih dan kayu hangat, Shila berdiri di balkon dengan gaun satin tipis warna gading, membelai lembut perutnya yang mulai membulat. Tangannya melingkar, mengusap dengan sayang. Ia tersenyum, lalu menoleh saat mendengar suara langkah kaki. Arga muncul dari balik pintu kamar mandi, hanya mengenakan kimono hotel yang terbuka sebagian. Rambutnya masih basah, dan senyum jahilnya membuat pipi Shila langsung memerah. Lelaki itu berjalan pelan ke arahnya seper