Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Waktu sudah menunjukkan dini hari. Sudah waktunya bagi Arga untuk segera pulang. Badannya sudah lelah semalaman tidak tidur. Sesampai di rumah, ia berniat akan tidur pulas hingga sore lagi sampai ia masuk kerja lagi. Arga sudah membawa tas dan kotak bekal yang kosong ke adalm mobil. Ia melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Wajah lelahnya harus bertarung dengan sinarmatahari yang sangat menyilaukan kedua matanya. Ponselnya berbunyi. Arga menatap sekilas ke arah ponselnya. Selvira meneleponnya sepagi ini. "Hmmm ..." jawab Arga saat mengangkat telepon. "Ga ... Jemput aku ya? Aku masuk pagi," pinta Vira dengan nada manja. "Apa? Jemput kamu? Naik angkutan umum aja sih. Aku juga baru pulang," jelas Arga kesal. Ia sudah capek, lelah, ngantuk, malah minta jemput. Kenapa perempuan tidak

