Hingga tiba di rumah, Emma masih bersikap sama. Emma bahkan langsung turun dari mobil lalu berjalan cepat menuju rumah. Emma juga tidak menyapa Tum yang seperti biasa menyambut kedatangannya dengan Raven di rumah itu.
"Apa yang terjadi, Tuan?" tanya Tum bingung. "Apa nona Emma sedang marah?"
Raven mengangguk. "Bibi tolong masak malam ini ya. Kami nggak jadi keluar."
Tum hanya mengangguk seraya menoleh ke arah Raven yang sedang menaiki anak tangga. Ia tak tahu apa yang membuat Emma bermuka masam seperti tadi. Namun, ia berharap saja agar majikannya tidak lama-lama bertengkar dengan sang istri.
Raven segera masuk ke kamar lalu menutup pintu. Ia memperhatikan Emma melepaskan blazer dan jam tangannya. Lalu, wanita itu duduk di kursi dan melepaskan sepatu berhak tingginya.
"Emma, ayo dong
