Erik meremas ponselnya begitu ia masuk ke lift. Ia membuang napas panjang karena mendadak ia merasa begitu bersalah. Untuk pertama kali dalam hidupnya, ia akan berbohong pada Raven. Demi menutupi perbuatan Kalisa, ia akan berbohong pada tuannya. "Apa yang aku lakuin?" gumamnya seraya memukul dinding lift. "Kenapa aku tiba-tiba mau bantuin nona Kalisa? Ah, sinting!" Erik mengumpat dalam hatinya berkali-kali. Ia berharap bahwa Kalisa benar-benar jera. Lagipula ia menyimpan video rekaman itu, jika Kalisa melakukan hal-hal buruk nantinya, ia yakin itu akan jadi bumerang. Erik hanya merasa begitu kasihan pada Kalisa, mendengar tangisan Kalisa membuatnya sedikit merasa iba. "Ah, udahlah. Aku laporan dulu sama tuan," kata Erik ketika ia keluar dari lift. Dengan pelan, Erik membuka pintu kama