66. Emma Pingsan

1300 Kata

Emma menjadi dua kali lebih percaya diri ketika ia sudah berkenalan dengan produser dan wakil dari Prima Food. Sekali lagi, Emma mendengarkan apa saja yang harus ia lakukan dalam adegan syuting nanti. Emma yakin, itu tak akan sulit. Apalagi yang harus ia dan Raven lakukan hanyalah adegan natural seperti yang bias mereka lakukan di rumah. Dan kini, Emma duduk di depan seorang make up artist yang sedang mendandaninya. Ia sudah melihat baju yang harus ia kenakan nantinya, baju itu adalah desain eksklusif dari Kalisa. Kalisa mungkin kesal karena akhirnya baju itu ia yang harus memakainya, pikir Emma dalam hati. "Wajah Mbak tuh cantik banget," kata si perias. "Apa?" tanya Emma kaget. Perias itu tersenyum tipis. "Serius. Cantik, mulus jadinya enak dirias. Nggak butuh waktu lama." Perias itu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN