68. Emma Sudah Sadar

1383 Kata

Kalisa meninggalkan rooftop tanpa menoleh lagi. Ia tak bisa membohongi dirinya sendiri bahwa ia cemas setengah mati. Beruntung ia tidak tertangkap kamera ketika sedang bertemu dengan pelayan itu setengah jam sebelum kehadiran Raven dan Emma. Ia masih agak risau jika Erik menemukan sesuatu nantinya. "Ah, masa bodoh. Aku bisa bersandiwara nanti," batin Kalisa. "Semoga aja Erik nggak tahu. Jangan sampai Raven juga tahu." Kalisa kembali turun melalui lift ke lantai di mana Emma dirawat. Ia merapikan pakaian dan rambutnya sembari menunggu lift itu turun. Lantas, ia segera berjalan menyusuri koridor yang sepi itu. Kalisa membuka pintu kamar Emma dengan hati-hati. "Raven," panggilnya ketika ia masuk ke kamar. Ia melihat Raven sedang duduk di kursi kecil dengan satu tangan menggenggam tangan Em

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN