“Kakek, masuklah! Tuan Kumis dari rumah papa memasak ikan yang sangat lezat untuk kita.” Ana menggandeng tangan Juan mendekati meja. Rahang Juan mengetat mendengar bagaimana anak kecil, yang sangat dia sayang dan sudah dia anggap cucu, memanggil iblis kejam itu dengan sebutan papa. Apa sebenarnya yang sudah terjadi selama ini? Bagaimana mungkin Darren bisa mengambil hati Amber dan kedua anaknya? Ah, seharusnya Dia membawa Amber menjauh begitu tahu siapa bos Amber di kantor. Sayangnya, meja Amber memang tidak terlalu besar. Alhasil, tidak ada lagi kursi yang tersisa untuk Juan. Juan tersenyum penuh kasih pada Ana. Pria yang hampir berumur lima puluh tahun itu menunduk agar bisa sejajar dengan cucunya. “Sayang, Putri Ana, tidak ada lagi kursi untuk kakek. Lihat! Lebih baik kakek menunggu