60. Ketahuan

2909 Kata

Suasana lorong sebuah rumah sakit itu begitu terang dengan banyak lampu menyala. Meski begitu, tidak membuat suasana hati seorang wanita paruh baya ikut terang. Perasaannya begitu hancur. Matanya memerah karena air mata yang tidak berhenti menetes. Air matanya menetes meski tidak terdengar isakan dari bibirnya. Beberapa orang masih berlalu lalang meski jam sudah menunjukkan hampir pukul sepuluh malam. Tidak dihiraukannya tatapan iba dari mereka yang melintas. Diana duduk sendiri. Tangannya memegang erat tasnya. Dia butuh pegangan. Dalam hati, dia terus berdoa agar Tuhan menyelamatkan putranya. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana hidupnya tanpa suami dan kedua anaknya. Tidak, tidak! Bukankah Tuhan begitu pemurah? Diana yakin keajaiban akan terjadi. Diana duduk gelisah. Matanya terus men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN