Alex melesat keluar kamar saat dia mendengar suara mobil menjauh. “Apa mama sudah berangkat?” “Baru saja. Kenapa?” Elena mendongak sebentar sebelum kembali fokus memasak. Alex terus melangkah menuju jendela. Kepalanya mengintip, menoleh ke kanan dan kiri. Merasa kurang puas, diapun berjinjit, mencoba mencari gambaran lebih jelas. “Berangkat naik apa? Kok suara mobilnya beda?” “Seseorang menjemputnya. Kenapa kamu sangat penasaran, Alex?” Tanpa kata, tanpa suara, Ana sudah duduk di sofa yang paling dekat dengan jendela. Matanya yang hitam masih saja menatap kakaknya kesal karena tidak memberitahunya apa arti kencan. Mendengar mamanya dijemput seseorang dengan mobil membuat Alex menoleh dengan cepat. Keningnya berkerut dan hatinya menjadi penasaran. “Siapa? Siapa yang menjemput mama? Kau