92. Laut yang Menenangkan

1310 Kata

Seorang pelayan berjalan cepat dengan membawa sebuah termos berisi teh hangat dan kotak obat. “Tolong bukakan pintunya!” ucapnya terengah-engah pada penjaga yang bertugas di depan pintu kamar Giselle. “Apa itu?” tanya si penjaga. “Teh hangat dan obat. Tadi, Nona Giselle menelepon. Dia bilang kepalanya pusing. Kasihan, sepertinya kurang makan. Kamu tahu sendiri akhir-akhir ini dia selalu menolak makan dan terus berteriak.” “Yah, seperti orang gila.” Penjaga segera mengambil kunci dan membuka kamar Giselle. “Jangan lama-lama jika tida ingin mendapat amukannya.” Di dalam kamar, Giselle meringkuk di atas kasur. Tubuhnya ditutupi selimut. Matanya tertutup rapat, tapi dia masih bisa mendengar suara langkah. “Nona Giselle?” Giselle mendengar suara pelayan yang memanggilnya, tapi matanya te

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN