“Alex!!” Ana berteriak kencang memanggil kakaknya. Gadis kecil itu sedang menonton televisi sendiri. “Apa????” Teriakan Alex tidak kalah kencang dari kamar. “Cepatlah kemari!!” Alex berjalan menyeret kakinya dengan malas mendekati adiknya. “Kenapa kau sangat berisik, Ana? Apa kau tidak tahu aku sedang mengerjakan sesuatu?” “Jangan banyak mengeluh atau kau akan cepat tua! Duduklah di sini, di dekatku! Tunggu sebentar ya!” Ana begitu antusias ingin memperlihatkan sesuatu pada sang kakak. Dipencetnya tombol-tombol remote untuk memutar video yang tadi ditontonnya. Alex menurut. Dia duduk di samping adiknya dengan muka ditekuk. Matanya menatap televisi dengan malas. “Memangnya apa yang mau kau tunjukkan padaku?” “Sabar sebentar, kenapa?” Ana masih memencet tombol-tombol itu, lalu berseru,