“Permisi, Tuan. Ini beberapa dokumen yang perlu ditandatangani secepatnya.” Edwin meletakkan beberapa map di atas meja Darren.
Pemilik SS Grup itu hanya berdehem. Matanya masih terus fokus ke layar laptop yang menampilkan grafik-grafik perusahaannya.
Setelahnya, Edwin memilih duduk di depan Darren, menunggu sang majikan selesai menandatangani semua dokumen agar bisa segera ditindaklanjuti oleh tim pelaksana. Edwin memeriksa tabletnya sekali lagi. Matanya begitu fokus membaca email-email dari seluruh lini bisnis SS Grup saat ponselnya berdering.
Ruangan Darren yang hening membuat dering ponsel itu terdengar cukup keras. Edwin segera mengambil ponsel dan keningnya sontak berkerut membaca nama yang tertera di ponselnya. Pandangan Edwin beralih pada pria dingin sekaligus tuannya yang duduk
