Aku masih bisa menguasai diri, meyakinkan Daddy dengan memberi jawaban dari pertanyaannya tadi. Aku berdalih jika butuh privasi, Daddy tidak bisa terus memantauku. Usiaku juga sudah dua puluh satu untuk cukup bisa menjaga diri. Daddy hampir mendebat, apalagi belum lama ada kejadian aku dan Aric menghadapi kejahatan cukup serius saat tasku dirampas. Namun, Mommy datang dan menyelamatkan diriku dengan menenangkan Daddy. Pun aku segera meneruskan langkah menuju ke kamar untuk mandi, membersihkan diri. Begitu keluar kamar mandi, aku menemukan Mommy duduk di sisi ranjang. Kehadirannya pasti menungguku, meski tadi sudah menengahi antara aku dan Daddy. Dia memberi tatapan hangat dan lembut selalu membuatku bersyukur telah terlahir dari wanita sehebat dirinya. Mommy wanita karier, memimpin perus