“Thank buat malam ini, Fay. Aku senang bisa pergi bersamamu.” Ujar Sean ketika mobil sudah berhenti di depan rumah. Waktu sudah tengah malam, hampir jam setengah satu. Aku mengangguk sebagai jawaban terima kasihnya. “Aku berharap akan punya kesempatan lainnya ajak kamu pergi.” Ckck! Harapannya tentu saja bukan harapanku. Acaranya tadi sangat besar, tiga angkatan di gabungkan. Meski begitu, jujur saja aku tidak terlalu menikmati. Kalau pun bertemu teman-teman lama, aku terpaksa memasang wajah ramah padahal aku tidak lantas percaya jika mereka tulus. Terlebih aku mendapati ada yang membicarakan diriku dan Sean. Sejak awal aku memang tidak niat datang, harusnya tidak perlu setuju ikut hanya karena Sean telah menjaga rahasiaku dari Daddy. Aku hanya tersenyum tipis, lebih terasa hamba