Bab 88 | Keinginan Sera

2112 Kata

“Mas, tolong mampir ke klinik dulu sebelum pulang.” “Dek? Ya Allah … Kamu sakit? Apa yang kamu rasakan?” Tatapan Renjana berubah khawatir saat mendengar permintaan istrinya begitu dia melajukan mobil meninggalkan kediaman Ayah Juna. Apalagi saat Renjana melihat raut wajah istrinya yang menegang. Apakah Sera sedang menahan sakit? Kenapa dirinya bisa tidak peka? Sera sendiri justru merasa gemas mendengar tanya dari suaminya. Dia mendelik tidak percaya, merasa kesal bin greget dan rasanya ingin mencubit pipi Mas Renjana yang sedang babak belur itu. “Mas, seriously? Are you asking that silly question? Look at yourself! You are the one who needs to see the doctor!” Sera mengerang frustrasi. Apa masnya itu tidak merasakan sakit atas semua luka-lukanya? Memang tidak perih? Minim

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN