Bab 15 | Permintaan Adik Sepupu

1496 Kata

Sera menggigit bibir melihat punggung kokoh itu, ragu dan malu untuk merasakan nikmatnya bersandar di sana. Sialnya punggung yang bidang itu terlihat memanggil-manggil dan menggoda Sera untuk merasakan kehangatan yang tercipta di sana. Bunyi klakson yang saling bersahutan seperti mengajak tawuran menjadi pengiring perjalanan mereka sore itu. “Aku baru tau ada motor seharga milyaran, Mas,” teriak Sera, suaranya harus beradu dengan kebisingan jalan raya. Renjana tertawa, tangan kirinya mengusap lembut tangan Sera yang masih melingkar erat di pinggangnya. “Tidak apa-apa, wajar kamu tidak tau, kan, kamu tidak memiliki minat pada hal-hal seperti ini, Dek,” ucap Renjana ikut berteriak. “Hobi Mas mahal, ya!” teriak Sera lagi, dan Renjana kembali terkekeh. “Ini juga jadi investasi, k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN