Bab 71 | Sosok Monster di Matanya

1410 Kata

Tangan pria itu terangkat ragu dengan wajah yang masih pucat saat mengetuk pintu kamarnya sendiri. Helaan napasnya panjang dengan d**a yang masih mengantarkan rasa sesak sebab begitu banyak beban di hati tentang nasib rumah tangganya yang seperti di ujung tanduk. Nadia membuka pintu tidak lama kemudian dengan senyum tulus dan penuh dukungan sambil menepuk bahu Renjana. “Anas belum sadar, Ren. Gue bawa buburnya ke dapur lagi aja, nanti kalo udah sadar baru dipanasin.” Nadia mempersilahkan pria itu masuk, sedangkan dirinya keluar untuk memberikan ruang bagi Renjana bersama sang istri. Saat pintu kamar ditutup dari luar oleh Nadia, langkah Renjana terasa berat menuju ke sisi ranjang. Matanya kembali terasa perih melihat sang istri yang kini masih terbaring tak sadarkan diri dengan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN