"Mas kasih kejutan terus, deh ... Memang berapa banyak, si, kejutan yang Mas siapkan?" tanya Sera dengan nada yang penasaran. Renjana hanya menepuk-nepuk puncak kepalanya lalu kembali mencium bibir Sera dan sedikit melumatnya sebelum benar-benar beranjak dari ranjang. “Nanti kamu hitung sendiri, ya, Dek?" Renjana mengedip genit, lalu menuju ke lemari kabinet di sisi kanan ranjang untuk mengambil sweater dan jilbab Sera. "Ah, sudah hapal, aku! Mas tidak pernah memberikan jawaban memuaskan atas rasa penasaranku." Sera menghentakkan kaki memasang wajah kesal. Renjana tetap terlihat santai. "Tapi Mas bisa memuaskan kamu dalam hal lain, kok." Alis pria itu naik turun dengan tatapan yang seduktif. Dia sudah mendekat ke arah Sera dengan tatapan yang kembali membuat Sera gelagapan, apalag

