Sera mengerang lirih dengan tenggorokan yang terasa kering, matanya mengerjap pelan dan seketika merasa suhu tubuhnya sangat panas. “Ughhh …” Perlahan wanita itu beranjak untuk minum air putih yang tersedia di atas nakas, tangannya meraba-raba leher juga kening, bahkan saat mengembuskan napas Sera merasa panas sekali. Kakinya menjuntai dan posisi duduknya membelakangi sang suami, menghadap ke nakas. Tangannya bahkan gemetar saat mengangkat gelas, dan bibirnya terasa kering saat Sera berusaha meraba dengan lidahnya. Untuk beberapa saat Sera menunduk sambil menarik napas dalam dan panjang namun dia tahan supaya suaranya tidak mengganggu tidur Mas Renjana yang begitu pulas. Dia memijit pelipis dan tengkuknya, sambil mengukur panas tubuhnya. Kenapa sakitnya justru bertambah parah da

