“Mas, aku berangkat, ya?” Nina berpamitan. “Tenang aja, ya? Ada Sam yang ngikutin aku terus, kamu juga bisa percaya sama aku karena aku nggak bakal selingkuh dari kamu. Kamu doang udah cukup buatku, Mas. Jadi, kamu harus bisa lewatin tes wawancara kamu dengan lancar habis itu susulin aku, oke?” Ia tersenyum, lantas mengecup bibir tipis Ryan lembut. Ryan menghela nafas pelan, menyurukkan kepalanya di leher sang istri. “Aku nggak rela biarin kamu pergi,” keluhnya manja. “Mas, kita kan udah bahas ini sebelumnya? Kamu cuma harus percaya aku kok. Brian itu bukan tipeku, Mas.” “Terus aku tipemu?” tanya Ryan masih manja. “Iya dong. Aku suka semuanya yang ada di diri kamu, Mas. Jangan insecure lagi, oke?” Dahi Ryan terlipat. “Siapa yang insecure?” “Kamu. Orang cemburu itu kan karena dirinya