Bab 92. Ketika Ryan Murka

1056 Kata

“Kanina Adriana!” Suara Ryan menggelegar, mengalahkan suara deras hujan dan petir di luar sana. Lantas, bunyi gedebuk keras terdengar dari dapur penginapan itu. Ryan bergegas menghampiri. Langkahnya lebar dan gusar. Dan darah yang mendidih itu akhirnya keluar menjadi lava panas ketika melihat apa yang terjadi di dapur. Di sana, di dapur sempit penginapan itu, Nina tampak hanya mengenakan tanktop putih dan celana pendek. Pergelangan tangannya dicengkram oleh Brian yang sudah bertelanjang d**a, sementara mulutnya dibungkam oleh tangan Brian yang lain. Ryan pastikan bahwa kaos laki-laki yang basah dan tergeletak di bawah kursi itu adalah milik Brian. Tanpa perlu diberi tahu apa yang terjadi, Ryan langsung paham. “Lepaskan!” serunya marah. Brian terkesiap, seketika ia melepaskan cengkera

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN